Bunda….
mengapa ditangisi
semua perjalanan hidupku
Bunda….
mengapa disesali
semua kepedihanku
semua kesedihanku
Siang dan malam
duhai Bunda….
air matamu bercucuran
Takdir kehidupanku yang tiada taranya
duhai Bunda….
jangan lagi disesali
Bunda….
do’a kan aku selalu, Bunda
putrimu yang merana ini
Bunda….
hapuslah air matamu, Bunda….
Semua itu aku terima
Semoga hatimu bahagia dan ikhlas
Itulah terjemahan dari lagu ini, semula tidak sengaja mendengar dari kebun sebelah rumah yang dibangun semacam bedeng oleh beberapa Pekerja bangunan, merekalah yang sering mendengarkan berbagai lagu daerah kadang lagu Jawa, Sunda dan Batak seperti lagu ini. Terdengar begitu menyayat hati meskipun tidak mengerti bahasanya, penasaran saya cari lagu ini di youtube dan ternyata lagu ini bermakna dalam, duka seorang Ibu Cinta seorang Ibu, Airmata pemilik cinta abadi …. Ibu, Mama, Mbok, Inang, Bunda, Umi, Emak, Ambu …. Kaulah pemilik cinta abadi